04 December, 2008

BERBAGAI MACAM PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA PADA PENGEMBANGAN RPP

BERBAGAI MACAM PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN RPP
(Oleh: Iwan Sumantri, S.Pd)

Abad 21 merupakan abad informasi dan komunikasi, yang ditandai dengan perkembangan pesat pada teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi berupa televisi, telepon, komputer, dan internet mengalami perkembangan yang luar biasa.
Lewat perkembangan teknologi komputer, internet, dan telepon, dunia pun seakan-akan berada dalam genggaman kita. Informasi yang ada dibelahan bumi lain, secepat kilat akan sampai dibelahan bumi lainnya lewat short message system (SMS) atau berita di internet. Tidak ada lagi informasi yang dapat disembunyikan dengan perkembangan pemantauan satelit yang bisa diakses lewat google earth dan google map.
Sekolah sebagai institusi pencetak generasi yang hidup dimasa mendatang harus mempunyai keperdulian terhadap perkembangan yang terjadi. Jika tidak, maka anak-anak yang kita didik akan tertinggal dengan perkembangan zaman. Karena perkembangan informasi dan komunikasi ini tidak mempunyai toleransi, pilihannya hanya dua, yaitu mampu beradaptasi dan mengadopsi atau tertinggal ke belakang.
Guru pada abad ini dan abad selanjutnya ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Pembelajaran di kelas dan pengelolaan kelas, pada abad ini harus disesuaikan dengan standar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai macam Pengeloaan Kelas dan Implikasinya terhadap Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) berikut ini yang akan di coba pada paparan dibawah ini :
A. Hakekat Pengelolaan kelas
1. Pengertian
Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif. Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan tersebut.
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber ).
Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas. Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan yang dirumuskan tentu saja tidak hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini penting mengingat aturan yang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan yang mereka inginkan.

Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa harus merasa takut dan tertekan

2. Pengelolaan dan Pembelajaran

Pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tapi memilki fungsi yang sama. Pengelolaan tekannya lebih kuat pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran,sementara pembelajaran (instruction) lebih kuat berkenaan dengan aspek mengelola atau memproses materi pelajaran. Pada akhirnya dari kedua aktivitas tersebut, keduanya dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.

Contoh aspek pengelolaan, jika di dalam kelas terdapat gambar yang di anggap kurang baik atau tidak pada tempatnya untuk ditempelkan di dinding karena akan menggangu konsentrasi siswa dalam belajar, maka guru tersebut memindahkannya dan menempatkan pada tempat yang di anggap paling cocok. Adapun pembelajaran, jika diperoleh siswa yang mengelami kesulitan belajar untuk materi-materi tertentu, maka guru mengidentifikasi sebab-sebabnya, dan membantu siswa mengahadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya itu

B. Komponen-Komponen Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Oleh karena itu pendekatan atau teori apapun yang dipilih dan yang dijadikan dasar dalam pengelolaan kelas, harus diorientasikan pada terciptanya proses pembelajaran secara aktif dan produktif. Untuk mendukung proses pembelajaran tersebut, maka unsur-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan, yaitu ;

1. Model tindakan
a. Preventif , yaitu upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinza gangguan dalam pembelajaran. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. . Implikasi bagi guru melalui kegiatan preventif ini yaitu sedini mungkin guru mengidentifikasi hal-hal atau gejala-gejala yang dianggap akan mengganggu pembelajaran
Beberapa upaya atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk mendukung terhadap tindakan prteventis antara lain ;
1. Tanggap /peka, sikap tanggap ini ditunjukan oleh kemampuan guru secara dini mampu dengan segera merespon terhadap berbagai perilaku atau aktivitas yang di anggap akan mengganggu pembelajaran atau berkembangnya sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun lingkungan pembelajaran lainnya
2. Perhatian yaitu selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul. Perhatian merupakan salah satu bentuk keterampilan dan kebiasaan yang harus dimiliki oleh guru.

b. Refrensif, keterampilan refrensif tidak diartikan sebagai tindakan kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan keamanan. Keterampilan refrensif sebagai salah satu unsur dari keterampilan pengelolaan kelas

c. Modifikasi tingkah laku
• Modifikasi tingkah laku yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati. Oleh karena itu bagaimana dengan tingkah laku yang muncul dengan positif, guru memberi respon positif agar kebiasaan baik itu lebih kuat dan dapat dipelihara
• Pengelolaan kelompok, untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan beberapa komponen atau unsur yang terkait
• Diagnosis yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun unsur-unsur yang menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaran

C. Pengelolaan Kelas dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Guru perlu membedakan antara kegiatan pengajaran dan pengelolaan kelas. Kegiatan pembelajaran meliputi:
1) mendiagnosa kebutuhan
2) merencanakan dan mempresentasikan informasi
3) membuat pertanyaan
4) mengevaluasi kemajuan

Kegiatan pengelolaan kelas terdiri dari :
1) menciptakan dan memelihara kondisi kelas
2) memberi pujian terhadap perilaku yang baik, dan
3) mengembangkan hubungan guru dan siswa

Keterampilan pengelolaan kelas merupakan hal yang penting dalam pengajaran yang baik. Praktik pengelolaan kelas yang baik yang dilaksanakan oleh guru akan menghasilkan perkembangan keterampilan pengelolaan diri siswa yang baik pula. Ketika siswa telah belajar untuk mengatur diri lebih baik, guru akan lebih mudah berkonsentrasi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran
Teknik pengelolaan kelas harus diupayakan agar tidak mengganggu aspek pembelajaran dalam pelajaran. Bila direncanakan dengan baik melalui RPP, pembelajaran akan bergerak dengan cepat dan lancar dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya ( dari RPP ke 1 ke RPP berikutnya). Pengelolaan kelas yang efektif akan dapat terwujud mana kala dengan melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai berikut:

1) Menetapkan aturan kelas
Salah satu bagian penting dalam pengelolaan kelas adalah penetapan aturan kelas. Siswa adalah insan yang memiliki kebiasaan. Aturan kelas mencakup bagaimana pelajaran dimulai, apa tanda yang akan dipakai untuk mengumpulkan perhatian siswa, apa yang diharapkan saat siswa mendengarkan dan mengikuti perintah, bekerjasama, saat menggunakan ruangan untuk kegiatan tertentu, dan penggunaan yang lainnya. Aturan perilaku ini harus diketahui oleh siswa pada awal pertemuan

2) Memulai kegiatan tepat waktu
Pemberian suatu tanda mulai segera dilakukan bila kegiatan sudah siap untuk dilaksanakan. Banyak waktu akan terbuang bila aturan ini tidak ditetapkan.

3) Mengatur pelajaran
Guru harus tetap menjaga kegiatan berlangsung dan tidak terganggu oleh legiatan yang tak terduga di luar RPP yang dibuat. Guru perlu memaksimalkan kesempatan keikutsertaan setiap siswa dalam proses pembelajaran

4) Mengelompokkan siswa
Guru perlu mengelompokkan siswa agar pembelajaran berlangsung secara efektif. Dengan pengelompokkan yang tepat siswa memilki peluang melakukan aktivitas lebih banyak.

5) Memberi Penilaian hasil Belajar
Penilaian ( Penilaian kelas maupun individu siswa) diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.

6) Mengakhiri Pelajaran
Setiap pertemuan yang direncanakan pada RPP didalam maupun di luar kelas harus diakhiri tepat pada waktunya dan diupayakan memberikan kesan mendalam bagi siswa. Dengan kesan yang baik, setiap episode RPP akan menjadi lebih bermanfaat dan bermakna. Dengan demikian siswa akan selalu mengingat kegiatan yang dilakukan, dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan

D. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa;
1) Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan Kelas dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam menciptakan situasi kelas yang edukatif
2) Dalam menciptakan suasana kelas yang edukatif perlu pengelolaan kelas dan penyusunan RPP yang efektif dan efesien.

No comments: