26 October, 2013

Pembinaan Karakter Bangsa Melalui Gerakan Kepramukaan

Pembinaan Karakter Bangsa Melalui Gerakan Kepramukaan
Diposting oleh : Kak Iwan Sumantri (Pembina Pramuka SMPN 3 Cibadak)
 


Pramuka dapat tempat lagi di sekolah-sekolah. Ini lah yang sekarang sedang ramai-ramainya di bicarakan. Sebab kurikulum 2013 mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah pramuka. Jadi tak aneh jika pembinaan Karakter Bangsa Salah satunya melalui gerakan Kepramukaan di seklah-sekolah. 

Kegiatan kepramukaan di Indonesia dewasa ini berkesan statis atau mengalami kelesuan. Hal ini di akibatkan kegiatannya nampak rutin dan banyak pilhan kegiatan ekstrakurikuler lain bagi murid atau remaja. Untuk itu pemerintah lewat bapak Presiden mencanangkan revitalisasi Gerakan pramuka yang di gulirkan sejak tahun 2006. Dan hasilnya keluarlah Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. 

Sejalan dengan program revitalisasi dengan fokus pemberdayaan gugus depan, pada tahun 2011 Bidang Pendidikan,Pelatihan dan Penelitian Kwartir Nasional telah berhasil melakukan penyempurnaan program-program pendidikan peserta didik dan tenaga pendidik, serta perumusan standarisasi satuan pendidikan melalui instrumen akreditas. Bidang Pendidikan,Pelatihan dan Penelitian telah berhasil melalukan penyempuranaan program-program pendidikan dan latihan, diantaranya:
  • 1)kurikulum bagi peserta didik;  
  • 2) Kurikulum bagi tenaga pendidik dan anggota dewasa serta;
  • 3) Instrumen penelitian,akreditas dan sertifikasi. 

 
Terlepas dari hal diatas, sebenarnya pramuka telah punya andil besar buat negeri ini dalam menyiapkan generasi muda yang punya keberanian berinisitif dan kecerdasan dalam non akademik. Disela-sela luntur dan erosi mengenai karakter bangsa Mendikbud melalui kurikulum 2013 nya mewajibkan Pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib di laksanakan di setiap sekolah penyelenggara kurikulum tersebut. Ini bukti bahwa pendidikan kerpramukaan  adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengalaman nilai-nilai kepramukaan. 

Berdasarkan pengalaman saya sebagai anggota pramuka sejak bangku SD (1976) sampai dengan sekarang menjadi pembina pramuka di gugus depan SMP Negeri 3 Cibadak, setuju tidak setuju, pramuka telah membentuk karakter dan kepribadian seseorang ( saya dan mantan-mantan murid yang pernah masuk anggota pramuka).

Album Kenangan Ketika Membina Pramuka Penggalang (Foto Dok.Pribadi)
Jika kita menghayati dan mengamalkan tujuan pramuka yaitu untuk membentuk setiap peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. 

Saya akan sharing dan bertukar pengalaman selama menjadi pembina pramuka berikut ini : 

1)    Setiap Peserta didik begitu masuk sudah harus menjaga kode kehormatan pramuka berupa janji dan komitmen diri yaitu Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
Satya Pramuka: ‘ Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Darma Pramuka”
Darma Pramuka berbunyi Pramuka itu :
  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan kesatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin,terampil, dan gembira
  7. Hemat,cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggungjawab dan dapat di percaya, dan
  10. Suci dalam pikiran,perkataan, dan perbuatan
2)    Pada kegiatan pramuka, peserta didik di latih untuk meningkatkan kemampuan spritual, dan intelektual, ketarampilan dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif, yang di wujudkan melalui interaksi :
a)     Pengalaman kode kehormatan pramuka
b)    Kegiatan belajar sambil melakukan
c)     Kegiatan yang berkelompok, bekerja sama dan berkompetisi
d)    Kegiatan yang menantang
e)     Kegiatan di alam terbuka
f)      Kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan
g)     Penghargaan berupa tanda kecakapan
h)    Satuan terpisah antara putra dan putri.
Aplikasi dan penerapan dalam latihan rutin sehari-hari yang bisa dan biasa di lakukan pembina ( saya) kegiatan diatas adalah sebagai berikut:
  • Mengawali Latihan, peserta didik di haruskan melakukan upacara pembukaan latihan dengan penaikan bendera merah putih dan ada pengucapan Dasa Darma Pramuka
  • Dalam Upacara, masing-masing regu (untuk penggalang) di siapkan oleh ketua regu masing-masing, yang menjadi pemimpin upacaranya adalah Pratama .
  • Penanaman Patriotisme dan nilai kebangsaan bisa tumbuh pada upacara pembukaan latihan ini
  • Pada kegiatan Latihan, dengan mengacu pada SKU (Syarat kecakapan Umum) peserta didik dilatih untuk berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi baik perorangan maupun beregu dengan berbagai kegiatan salah satunya kegiatan yang menantang
  • Tiga bulan sekali biasanya diadakan perkemahaman PERJUSAMI (perkemahan Jumat Sabtu Minggu) atau PERSAMI ( Perkemahan Sabtu Minggu) , salah satu kegiatan di alam terbuka.
  • Disetiap kegiatan pembina bisa memberikan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) sesuai dengan bidang dan materi yang peserta didik kuasai.
3)    Apa yang di pakai dan tertera pada pakaian pramuka semuanya bermakna, tidak asal pakai dan tempel.
Misalnya: untuk bisa memakai kacu merah putih, peserta didik harus melakukan persyaratan-persayatan tertentu sehingga nantinya mereka di lantik oleh kakak pembinanya atau Kak Mabigus ( Kepala Sekolah) 

4)    Tanda Kecakapan setiap peserta didik akan di tempel di baju atau selendang. Sebuah bukti penghargaan atas jasa,usaha dan perjuangan peserta didik . setiap aktifitas akan di hargai dalam pramuka. 

5)    Ada satuan terpisah antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Peserta didik sudah di latih dan terbiasa untuk bersikap berakhlak mulia secara ilmu agama. 

6)    Simbol-simbol yang ada pada Gerakan pramuka bermakna dan memiliki arti. Jadi tak bisa sembarangan setiap peserta didik menggunakan dan memakai simbol dan tanda-tanda tersebut. 

7)    Dalam kepramukaan keanggotaannya berdasarkan usia. Siaga (Usia anak SD 7-10 tahun),Penggalang (Usia 11-15 tahun),Penegak (usia anak SMA 16-21 tahun), Pandega (Perguruan Tinggi, Usia 22 tahun Keatas) dan Pembina. Ini menandakan kegiatan pramuka berdasar perkembangan afektif dan psikomotor. 

8)    Ada Sistem Tanda Kecakapan dalam Gerakan Pramuka. Manusia pada umumnya dan anak/pemuda pada khususnya suka sekali di hargai jerih payah usahanya dan hasil karyanya. Penghargaan itu dapat berwujud pujian atau penghargaan berupa benda yang menandai status pribadinya di bandingkan dengan orang lain
 
9)    Cara Pelaksanaan pendidikan dalam gerakan pramuka adalah menggunakan Sistem Among (Ing ngarsa sungtulada, Ing Madya mangun karsa, Tut wuri handayani). Di depan memberi tauladan, di tengah-tengah membangun kemauan, dan di belakang memberi dorongan.
 Inilah salah satu aktifitas Anggota Pramuka' Hidup Mandiri "


Itulah secuil pengalaman saya menjadi pramuka dalam rangka menumbuhkan kecerdasan non-akademik peserta didik. Di akui tidak di akui, gerakan pramuka telah melahirkan pemimpin-pemimpin yang cerdas dan berbudi serta pemuda-pemuda yang sukses dan berhasil dalam merengkuh kehidupan. Pemimpin mana yang belum pernah berlatih Pramuka? Pemuda yang mana yang hidupnya tak sukses setelah menjadi anggota Pramuka? Jadi tak salah jika saya beranikan diri untuk berargumen “ Pramuka adalah Wahana Tepat, Guna Siapkan Generasi Yang Cerdas dan berakhlak”. 

Catatan :
> Album Foto Saat Pembinaan Karakter Bangsa Melalui Kepramukaan :
Salam Pramuka

2 comments:

Krani Pratiwi said...

Sukses Pak pendidikan karakternya dengan kegiatan Kepramukaan !

Iwan Sumantri said...

Makasih Nak Krani....semoga sukses juga Kuliahnya !