08 April, 2014

Siswa dan Guru Bertambah Gaptek di Kurikulum 2013?

Siswa dan Guru Bertambah Gaptek di Kurikulum 2013?
Oleh: Iwan Sumantri, S.Pd (Guru SMP Negeri 3 Cibadak)

Tinggal menghitung hari Kurikulum 2013 serentak akan diberlakukan di seluruh sekolah di Indonesia. Kita para guru sudah tahu bahwa Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada tahun ajaran 2013-2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI, Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Mad ajaran 2013-2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI, Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Dan Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII di semua jenjang.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum secara bertahap telah dilakukan, mulai dari pelatihan Nara Sumber Nasional,Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti dan Pengawas Sekolah Inti.

Dari implementasi Kurikulum 2013, saya bersyukur sudah mendapatkannya yaitu pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk guru mata pelajaran dan wakasek kurikulum. Banyak yang bisa didapatkan dari implementasi  Kurikulum 2013 tersebut sebagai bekal nanti mengawali tahun ajaran baru 2014/2015, mulai dari perubahan mindset, konsep kurikulum yang meliputi rasional,elemen perubahan,SKL,KI dan KD, stategi Implementasi, Analisis Materi Ajar mulai dari konsep pembelajaran tematik terpadu,konsep pendekatan scientific, penyusunan RPP dan hal lainnya yang kaitannya dengan pembelajaran di kelas.


Setelah saya simak dan mempelajari Kuirikulum 2013 dilihat dari materi pelajarannya terintegrasi, tidak terpisah-pisah. Dilhat dari standar Kompetensi Lulusan baik domain sikap,domain keterampilan dan domain pengetahuan inilah yang saya soroti termasuk struktur Kurikulum 2013.

Salah satu Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 khususnya di SMP, TIK di KTSP 2016 adalah mata pelajaran sendiri, di Kurikulum 2013 TIK merupakan sarana pembelajaran yang dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.

Sekararang ini siswa marak dengan tawuran dan perilaku yang negatif, maka disikapi oleh pemerintah melalui kurikulum 2013 dengan penambahan jam Pendidikan Agama dari 2 menjadi 3 jam perminggunya. Pramuka dijadikan ekskul wajib dengan alasan yang bisa dipahami dan dimengerti semua pihak. Hampir di semua aspek mata pelajaran terjadi perubahan, baik itu IPS,IPA,Matematika,Bahasa Indonesia/Inggris,PKn, Seni Budaya bahkan ada penambahan mata pelajaran Prakarya, semua ini bisa di terima dan masuk akal.

Mata Pelajaran TIK/KKPI tidak ada? Ini yang menjadi masalah. Menurut saya ini janggal, ada apa yah?

Jika kurikulum 2013 (pemerintah) beranggapan bahwa TIK sudah terbiasa dan familiar dengan siswa dan guru, itu salah besar menurut saya. Saya mengajar di salah satu SMP Negeri di kabupaten  Sukabumi, fasilitas yang mendukung pembalajaran TIK cukup lumayan. Apa yang terjadi? Banyak siswa yang masih gaptek dengan TIK. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah keadaan dan kondisi siswa untuk belajar TIK. Bisa dibayangkan jika TIK tidak merupakan mata pelajaran di dalam kelas ! Sekolah yang tidak memiliki fasilitas TIK? Siswa-siswa kita yang ada di pedesaan yang mengenal TIK hanya secara ingatan dan khayalan. Mereka akan semakin tertinggal jauh dengan kemajuan teknologi ICT. Ada saja mata pelajaran TIK mereka masih menghayal, bagaimana jika tidak ada. Jadi bertentangan sekali dengan perubahan sikap domain keterampilan dan domain pengetahuan yang ada dikurikulum 2013.

Dilihat dari segi Guru secara umum, bisa dicatat berapa prosen guru Indonesia yang menguasai TIK? Berapa guru yang sudah disertifikasi mata pelajaran TIK/KKPI yang akan alih profesi menjadi guru lain? Bagaimana kebijakan pemerintah bagi guru yang sudah disertifikasi harus mengajar 24 Jam dan harus linear dengan sertifikasinya? Kita bisa lihat hasil UKG tahun yang lalu? Berapa prosen guru yang belum LULUS? Salah satu penyebabnya mereka belum menguasai secara baik masalah TIK alias Gaptek di TIK. Sekarang Mata Pelajaran TIK/KKPI tidak ada, apa kata dunia?

Tak habis pikir saya selaku guru Matematika, mata pelajaran TIK/KKPI tidak ada di struktur Kurikulum 2013? Apa mereka lupa atau ......ada hal lain di balik tidak adanya mata pelajaran TIK/KKPI di kurikulum 2013? Jadi wajar jika saya beranggapan “Siswa dan Guru Bertambah Gaptek di Kurikulum 2013?”

Semoga pemerintah melalui orang-orang pintarnya bisa meninjau kembali kebijakan memberlakukan Kurikulum 2013 tanpa mata pelajaran TIK/KKPInya. Saya akan menunggu dan mencoba melaksanakan Kurikulum 2013 sebisa dan semampu Sekolah kami sesuai dengan rambu-rambu yang ada di Kurikulum 2013.

1 comment:

Paket Wisata Murah said...

waduh kok kurikulum malah membuat bodoh... :)