22 December, 2017

Hari Ibu : Pelajaran Hidup Seorang Guru dari dua Bidadari Rumah

Hari Ibu : Pelajaran Hidup Seorang Guru dari dua Bidadari Rumah
Oleh : Iwan Sumantri

Cibadak, 22 Desember 2017, pagi hari di peringatan Hari Ibu, saya mencoba berbagi tentang sosok perempuan (dua bidadari rumah) yang telah membantu, menginspirasi dan memberikan semangat hidup untuk tetap eksis di dunia guru.

Berbicara perempuan, pasti banyak hal yang bisa kita uraikan dari berbagai sisi, seperti yang di uraikan oleh para pakar dan blogger, mengulas dunia perempuan memang tak pernah membosankan. Sejak isu kesetaraan mulai diperjuangkan, kehidupan perempuan telah  mengalami berbagai kemajuan. Sekarang, perempuan bisa bekerja di berbagai ruang kehidupan. Buah karya perempuan telah ramai mengisi keseharian kita. Perempuan adalah mahluk yang tak dapat didefinisikan secara konkrit, banyak hal dan penilaian tentang perempuan tergantung dari sisi mana kita mendefinisikannya.

Berikut saya akan mengulas tentang sosok perempuan  dari keseharian hidup yang saya jalani sekarang ini. Saya terlahir dari keluarga  yang kurang harmonis, 50 tahun yang lalu. Kedua orang tuaku sudah bercerai sejak saya usia 2 tahun. Sejak usia itulah saya di rawat dan menjalani hidup dengan kakek dan uwa perempuan sampai  dengan sekarang. Di Usia 17 tahunlah saya baru mengetahui dengan dekat sosok seorang ibu kandung. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari perjalanan hidup tanpa orang tua kandung. Pelajaran yang berharga dalam hidup tanpa sosok seorang perempuan yang telah melahirkan kita.Ya…seorang ibu yang kasih sayangnya setulus hati, tanpa mngenal lelah, dan selalu mendekap kita di kala kita haus dan lapar. Itu semuanya tak dapat saya rakasan. Yang ada hanyalah kasih sayang orang tua angkat yang secara kemanusian rasa kasih sayangnya berbeda dengan orang tua kandung sendiri.


Hari demi hari kehidupan mengalir seperti air, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Agustus 1994 saya menikah dengan sosok perempuan yang sampai dengan sekarang setia mendampingi ku. Dari sosok perempuan inilah saya mengenal wanita. Tiga anak sudah saya  di karunia bersamanya. Satu  perempuan dan dua lagi anak laki-laki. Dari hidup dan keseharian inilah saya bisa belajar memaknai sosok seorang perempuan. Yah…dua sosok perempuan yang berharga dalam kehidupanku, yaitu Yani Sumanti sang isteriku, yang telah setia dan mengabdi selama 23 tahun dan putriku Krani Pratiwi yang sudah  memasuki usia 22 tahun yang lahir pada tanggal 3 Juni 1995, sekarang sedang menyelesaikan Kuliahnya (menyusun skripsi) di UPI Bandung jurusan psikologi.

Pelajaran hidup apa yang saya dapatkan dari mereka (dua bidadariku) :

1. Dari Sang Isteri:

  • Rasa benci dan marah seketika kepada orangtuaku yang sudah melahirkan karena tidak merawatku bisa luluh dan hilang , sejak isteriku melahirkan dan saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Bagimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya. Benar-benar perjuangan dan usaha dalam mempertaruhkan nyawanya. Tak ada perjuangan yang bisa mengalahkan usaha dan upaya sang ibu melahirkan anaknya. Disinilah tumbuh dan menyadarkan saya untuk berbakti kepada kedua orang tua kandungku. Tak akan ada saya, jika ibuku tak melahirkanku.
  • Hati seorang perempuan penuh dengan kasih sayang yang tulus. Hanya keadaan dan lingkungan serta keterpaksaan yang bisa merubahnya.
  • Kecantikan Perempuan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya.
  • Jangan menyalahkan perasaan istri Anda karena perasaannya yang terbaik ialah ketika ia menerima anda sebagai suaminya.
  • Perempuan adalah bintang dan pelita bagi lelaki. Tanpa pelita, lelaki akan bermalam dalam kegelapan
  • Pudarlah kebahagiaan seorang Perempuan jika ia tidak mampu menjadikan suaminya teman yang termulia
  • Tidak mungkin seorang lelaki hidup bahagia tanpa didampingi oleh istri yang mulia.
  • Perempuan hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara lelaki mencintai untuk hidup berbahagia.
  • Kebijaksanaan Perempuan terletak di dalam hatinya.
  • Perempuan tidak diciptakan untuk dikagumi semua lelaki tetapi sebagai sumber kebahagiaan seorang suami.
  • Dan Perempuan adalah salah satu ciptaan mahluk Tuhan yang agung karena perempuan melahirkan sebuah sebutan panggilan “Ibu”
Untuk mengingatkan kita tentang sosok ” IBU” saya mencoba memposting sebuah video berikut ini, bagaimana kebahagian kami bersama dua bidadari tersebut :


Klik Untuk Melihat Videonya
2. Dari Sang Putriku
  • Bagaimana rasanya jadi orang tua dari seorang anak perempuan. Ibarat kita memiliki dan memegang telur yang kuningnya. Perempuan adalah mutiara yang terindah yang dimiliki orang tua
  • Kasih sayang seorang anak perempuan terhadap orang tuanya penuh dengan rasa ke- ibuan
  • Rasa sayang pada ibu kandung tumbuh dengan sendirinya, manakala kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perjuangan melahirkan putriku oleh sang isteri. Benar-benar pembelajaran hidup berharga yang di rasakan dari sosok anak perempuan dalam keseharian hidup.
Demikian secuil cerita dan pandangan serta pelajaran hidup  yang saya dapatkan dari perempuan (dua bidadari) yang ada dalam keseharian yang  telah menghiasi kehidupan keluargaku. Apapun yang tersampaikan yang pasti menurut saya, Perempuan ada untuk melengkapi yang tak ada pada lelaki mulai dari perasaan, emosional, lemahlembut, pengertian, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan dan semua hal-hal yang kadang dianggap sepele oleh kaum lelaki.

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki, karena perempuan adalah bagian dari lelaki, apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidup lelaki. karena engkau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Perlu diingat tentang WANITA :
  • Tahukah kita, bahwa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah Wanita itulah ibunda kita Siti Hajar istri Nabi Ibrahim AS
  • Tahukah kita, bahwa yang pertama kali beriman kepada Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam adalah Wanita, itulah isteri beliau Siti Khadijah Radhiyallhu Anha
  • Tahukah kita darah yang pertama kali tumpah dijalan Allah SWT adalah darah Wanita, itulah darah Syahidah Sumayyah ibunya Ammar Bin Yasir
  • Tahukah kita, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dan didalamnya ada Surah bernama Wanita (An-Nissa) Itulah surah ke-4 dan surah terpanjang ke-4 dalam Al-Qur'an, ada 176 ayat setelah Al-Baqarah 286 ayat; Al-Araaf 206 ayat dan Ali Imran 200 ayat. Sementara Surah Ar-Rijaal (Laki-laki) tidak kita temukan didalam 114 surah.
  • Tahukah kita, Nabi SAW bersabda : "Au berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap Wanita, itulah kalimat yang Beliau ulang-ulang hingga 3 kali dalam khutbah perpisahan beliau (wada) sebelum Nabi SAW meninggalkan kita semua selamanya.
  • Tahukah kita, Nabi bersabda: " Siapa yang memiliki 3 Anak Wanita, kemuadian mendidiknya dan berhasil dalam pendidikannya, maka itu akan menjadi pembebas baginya dari api neraka". Sahabat bertanya: "Bagaimana jika hanya 2 anak wanita saja wahai Rasullah?. Jawab Nabi SAW " 2 anak wanita pun bisa". Kata Sahabat lagi: "Bagaimana bila hanya 1 anak Wanita saja Baginda Rasul?. Jawab Nabi SAW: " 1 anak Wanita pun juga bisa".
  • Tahukah kita, bahwa surga itu terletak dibawah kaki Ibu (Wanita). "Al-Jannatu Tahta aqdaamil Ummahaat" (Surga itu berada dibawa telapak kaki Ibu)
  • Adakah kemuliaan yang melebihi semua ini bagi Wanita???

Terimakasih buat Ibu, Isteriku, Putriku serta keluargaku semuanya!
Selamat Hari IBU 


Klik Untuk Melihat Videonya !

No comments: